Kawah
ijen yang berada di ketinggian 2.386m dpl, merupakan kawah danau
terbesar dipulau jawa, kawah berbentuk ellips dengan ukuran kurang lebih
960 x 600 m dengan ketinggian permukaan air danau kurang lebih 2140 m
dpl dengan kedalaman danau kurang lebih 200 m serta merupakan danau
terasam didunia dengan ph 0,5. Kawah belerang berada dalam sulfatara
yang dalam. Kedalamannya 200 m dan mengandung kira-kira 36 juta meter
kubik air asam beruap, diselimuti kabut berbau belerang yang
berputar-putar diatasnya. Didalam kawah, berbagai warna dan ukuran
batu belerang dapat ditemukan. Sungguh, kawah ijen merupakan taman batu
belerang yang indah.
Pemandangan menjadi sangat unik ketika dari celah celah tebing curam
terlihat begitu banyak para penambang belerang yang naik turun di
sela-sela lereng kawah. Sekitar kurang lebih 100 orang membawa bebatuan
kekuning-kuningan yang diatas pundaknya terlentang sebatang bambu
dengan sejenis keranjang bambu yang dipenuhi puluhan kilogram belerang
didalamnya yang tergantung disisi kanan kirinya. Beban yang dipikul
memiliki berat yang beragam mulai 80 kg sampai dengan 120 Kg. tiap orang
mondar-mandir, menggali belerang, naik turun, menuruni lereng beberapa
kilometer sebelum beban dijual dipelelangan, dalam sehari dapat
terkumpul belerang berkisar 6 sampai 7 ton. Itulah pemandangan alami
kawah ijen kesehariannya.
Seperti halnya pemandangan di puncak gunung – gunung lainnya,
pengunjung dapat melihat pemandangan yang menghampar luas kearah selat
bali, serta pemandangan gunung lain yang ada di sekitar gunung ijen.
Gunung ijen memiliki tetangga lain yaitu Gunung Merapi, Gunung
Widodaren, Gunung Ranti dan Gunung Papak. Yang dapat dilihat dari pos
paltuding.
ketika mendaki pengunjung akan melewati Pondok Bunder yang dibangun pada
masa pemerintahan Hindia Belanda, berbentuk setengah lingkaran
sehingga lebih dikenal dengan pondok bunder ( bentuknya lingkaran )
fungsi utamanya untuk mengukur curah hujan. Lingkungannya sejuk dengan
pemandangan Kaldera Pegunungan ijen raksasa ( G. Raung, G. Rantai, G.
Suket, dan G. Papak ), disini juga merupakan bird waching area.
Bunga edelweis juga dapat ditemui di sepanjang bulan juli sampai
september, dibulan-bulan ini bunga abadi ini mulai tumbuh dan bersemi..
Bagaimana Akomnodasi yang disediakan?
Bagi pengunjung yang tidak membawa perbekalan, tidak perlu kuatir,
sebab di Paltuding yaitu pos terakhir sebelum pengunjung melakukan
pendakian ke puncak telah tersedia beberapa warung makanan dan juga
penginapan serta terdapat pula camping ground. Disepanjang pendakian ke
puncak juga terdapat warung sederhana yang menjual makanan.
Bagaimana menuju ke kawah ijen?
Jalan akses dari Banyuwangi ke gunung ijen relatif sudah sangat baik
untuk dilewati berbagai jenis kendaraan. Bahkan kendaraan roda 2 dapat
dengan mudah melewatinya. Hal itu karena jalan disepanjang pintu masuk
yang berada di desa jambu ke kawasan wisata gunung ijen sampai dengan
pos terakhir di Paltuding sudah beraspal.
Untuk mencapai Gunung Ijen dari Banyuwangi, bisa naik angkot trayek
Banyuwangi - Licin – Jambu yang berjarak kurang lebih 45 km. Dari Jambu
perjalanan dilanjutkan menuju Paltuding, dengan ojek atau sewa mobil.
Paltuding merupakan Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata
Kawah Ijen, yang juga merupakan Pos PHPA (Perlindungan Hutan dan
Pelestarian Alam).
Dari Paltuding berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 3 km. Lintasan
awal sejauh 1,5 km cukup berat karena menanjak. Sebagian besar jalur
dengan kemiringan 25-35 derajat. Selain menanjak struktur tanahnya juga
berpasir sehingga menambah semakin berat langkah kaki karena harus
menahan berat badan agar tidak merosot ke belakang. Setelah beritirahat
di Pos Bunder ( pos yang unik karena memiliki bentuk lingkaran) jalur
selanjutnya relatif agak landai. Selain itu wisatawan/pendaki di suguhi
pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah. Untuk turun menuju ke
kawah harus melintasi medan berbatu-batu yang lumayan terjal sejauh
250 meter.