This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

gumitir

Wisata Menembus Terowongan Gunung Gumitir


Oleh : Pakde Bagio, Mantan Wartawan Tempo


Menelusuri rel dengan kereta api (KA) dari Jember menuju Banyuwangi benar-benar mengasyikkan.Di sepanjang perjalanan yang tampak adalah hamparan sawah menghijau, kebun kopi dan pinus membuat mata betah memandanginya. Belum lagi pemandangan lembah dan gunung yang terlalu sayang tidak diabadikan dalam foto. Pemandangan ini belum termasuk keindahan panorama saat kereta api menyusuri beberapa jembatan panjang dan dua terowongan yang membelah Gunung Gumitir.
Agar dapat merasakan indahnya alam pegunungan dan perkebunan antara Jember – Banyuwangi, disarankan naik kereta api Tawang Alun atau Probowangi. Harga tiketnya terbilang murah. Kereta Tawang Alun hanya Rp. 4.500 sedang Probowangi Rp. 10.500. Untuk sampai stasiun Banyuwangi Baru, tepatnya diseberang jalan Pelabuhan Ketapang, kereta berhenti setidaknya di 16 stasiun kecil untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Maklum kereta api ini memang kereta rakyat.
Di stasiun Garahan hampir semua penumpang membeli makan pagi atau makan siang berupa nasi pecel. Nasi pecel disini memang khas, karena dipincuk daung pisang. Makanya nasi pecel Garahan ini dikenal dengan sebutan pecel pincuk atau atau pecel Garahan. Harganya sangat terjangkau, hanya Rp. 2.500 (dua ribu lima ratus rupiah). Antara penumpang dan penjual terasa cukup interaktif sepertinya sudah ada saling pengertian, sehingga kereta yang berhenti hanya lima menit dapat melayani ratusan penumpang untuk menikmati nasi pecel. Jual beli disini tanpa basa-basi, tidak ada tawar menawar, dan dilayani kaum ibu setempat.
Dari stasiun Garahan, sensasi menembus Gunung Gumitir dimulai. Ada dua terowongan yang harus dilewati kereta api untuk sampai ke Banyuwangi. Pertama terowongan Garahan dengan panjang 90 m yang selesai dibangun pada tahun 1902. Yang kedua adalah terowongan Mrawan dengan panjang 980 m diselesaikan pembangunnya pada tahun 1910. Yang terakhir adalah terowongan kereta api terpanjang di Indonesia. Kedua terowongan ini merupakan peninggalan Kolonial Belanda.
Sensasi berkereta api antara Jember – Banyuwangi, khususnya mulai dari stasiun Garahan yang masuk wilayah Kabupaten Jember dengan stasiun Kalibaru yang masuk wilayah Kabupaten Banyuwangi ternyata tidak cukup dengan kedua terowongan itu. Masih ada sensasi lain yakni tikungan dan jembatan yang curam.
Dari Stasiun Garahan sampai dengan Stasiun Kalibaru terdapat 11 jembatan dengan kedalaman yang curam. Salah satu jembatan terpanjang, memiliki panjang kurang lebih 178 m dengan kedalaman 63 m. Jembatan-jembatan tersebut merupakan hasil rancang bangun arsitek Belanda.
Kalau mau lebih spesial lagi, masih ada wisata lain. Selain menikmati keunikan terowongan Garahan dan Mrawan saja dapat pula dinikmati keindahan dengan kereta khusus, yakni lori. Wisatawan dapat menikmati agrowisata Gunung Gumitir yang merupakan perkebunan kopi dan coklat, serta agrowisata hutan pinus yang getah pinusnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan cat.
Naik kereta api murah Tawang Alun atau Probowangi, penulis terkesan dengan 17 stasiun kecil yang bersih serta kereta yang bersih pula. Bahkan tidak seperti kereta lain, di kedua rangkaian kereta ini tidak ditemukan pengamen, peminta-minta atau tukang copet. Makanan kecil yang dijajakan relatif murah, karena kereta ini memang kereta rakyat.

bandar uadara blimbingsari

Sejarah

Sky Aviation di Apron Bandara Blimbingsari
Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi adalah salah satu aset Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi yang dikelola oleh Satuan Kerja Bandar Udara dibawah naungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara - Kementerian Perhubungan. Pada tahun 2003,Menteri Perhubungan mengeluarkan KM 49 Tahun 2003 tentang Penetapan Bandar Udara Di Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur.Garis besar isi dari keputusan tersebut adalah bahwa lokasi bandar udara di Kabupaten Banyuwangi,Propinsi Jawa Timur berada di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi dengan koordinat geografis 08 18' 42.70" Lintang Selatan dan 114 20' 16.30" Bujur Timur. Sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi dengan dana dari APBN melakukan pembangunan fisik secara periodik untuk dapat merealisasikan harapan masyarakat Banyuwangi akan adanya transportasi udara.
ATC tower Bandara Blimbingsari
Pada tanggal 30 Desember 2008, Menteri Perhubungan RI Jusman Syafii Djamal melakukan kunjungan singkat ke Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi dengan didampingi oleh Bupati Banyuwangi beserta rombongan.Setelah mengamati dan interview masalah teknis dengan Satuan Kerja Bandar Udara,Menteri Perhubungan merasa optimis bahwa penerbangan di Kabupaten Banyuwangi dapat berkembang pesat dengan adanya Bandar Udara yang menurutnya cukup bagus dan ideal untuk dikembangkan serta dukungan dari semua pihak yang terkait. Sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan tentang target operasi Bandar Udara pada bulan Maret 2009, Satuan Kerja Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi menindaklanjuti dengan berusaha berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan meyakinkan kepada operator (pengguna jasa bandar udara) bahwa Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi meskipun dengan fasilitas standar awal yang minimum tetapi memiliki runway (landasan pacu) yang ideal untuk operasional penerbangan pesawat medium dan kecil.
Penerbangan Perdana Merpati
Di awal tahun 2009 tepatnya tanggal 23 Januari 2009,tim dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan evaluasi dan verifikasi terhadap Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi. Beberapa waktu kemudian, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengeluarkan surat Nomor 167/DBU/II/2009 tanggal 9 Pebruari 2009 tentang pemanfaatan Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi yang garis besar isinya adalah bahwa Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi dapat digunakan untuk take off dan landing pesawat jenis Cassa. Setelah melakukan survey lapangan dan koordinasi, pihak Bali International Flight Academy mulai tertarik untuk menggunakan Bandar Udara Banyuwangi sebagai tempat untuk melatih para calon pilot untuk melakukan take off dan landing setiap hari. Pada tanggal 21 April 2009, para Flight Instructor(Instruktur Terbang) BIFA telah menggunakan Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi untuk memberikan pelatihan take off dan landing bagi para siswa. Setiap hari dimulai dari jam 05.45WIB sampai dengan 13.00WIB sekitar 10 siswa dijadwalkan BIFA untuk belajar familiarisasi touch and go (landing dan langsung take off kembali) yang setiap siswa sedikitnya melakukan 7 kali pergerakan.Sehingga setiap hari Bandar Udara Banyuwangi melayani sedikitnya sekitar 70 pergerakan touch and go. Tanggal 26 Desember 2010 dilakukan proving flight ( uji kelayakan terbang ) pesawat C208 Grand Caravan milik PT. Sky Aviation oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara sebagai salah satu syarat akan diadakannya penerbangan komersil dengan pesawat tersebut. Pada tanggal 30 Desember 2010 dilakukan penerbangan komersil perdana PT. Sky Aviation sekaligus meresmikan bandara Blimbingsari sebagai bandara komersil domestik ditandai dengan penandatanganan prasasti bersama oleh Wakil Menteri Perhungan RI Bapak Bambang Susantono, Gubernur Jawa Timur Bapak Soekarwo dan Bupati Banyuwangi Bapak Abdullah Azwar Anas. Pada tanggal 25 April 2011 dilakukan proving flight pesawat Fokker50 milik PT. Sky Aviation sebagai tindaklanjut keinginan masyarakat Banyuwangi menggunakan pesawat udara sebagai transportasi yang cepat dan efisien. Tidak lama kemudian di hari Minggu tanggal 1 Mei 2011 dilakukan penerbangan komersil menggunakan Fokker50 dengan 48 seat oleh PT. Sky Aviation sampai dengan sekarang. Untuk melengkapi proses pengelolaan Bandar Udara Banyuwangi, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi melakukan Memorandum Of Understanding (MOU) dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjenhubud) Kementerian Perhubungan pada tanggal 3 Mei 2011 yang kurang lebih berisi pengelolaan Bandar Udara Banyuwangi diserahkan kepada Ditjenhubud Kementerian Perhubungan dengan bentuk Satker UPT Ditjenhubud

air terjun kalibendo

Air Terjun Kalibendo - Banyuwangi





Air Terjun Kalibendo memiliki ketinggian sekitar 10 m dan berada di dalam kawasan Agro Wisata Kalibendo, dimana terdapat perkebunan karet, kopi dan cengkeh.  Kawasan Kalibendo ini terletak di kaki Gunung Ijen.


Lokasi

Terletak di Desa kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur.

Peta dan Koordinat GPS:
8° 9' 54.91" S  114° 16' 27.74" E 
 
Aksesbilitas

Berjarak kira-kira 15 km dari Banyuwangi ke arah barat daya.
Ada beberapa jalur alternatif menuju kesana, tapi biasanya mengambl jalan lurus ke arah barat daya tadi.  Dari pusat kota Banyuwangi perjalanan diarahkan ke Terminal Sasak Perot di Desa Bakung, Kecamatan Glagah.  Selanjutnya perjalanan tetep lurus ke arah barat hingga tiba di pertigaan Patung Barong di Desa Banjarsari.  Dari pertigaan ini mengambil arah lurus melintasi Desa Kemiren hingga desa Tamansuruh Selanjutnya perjalanan diteruskan beberapa menit hingga masuk Desa kampung anyar.

Setelah masuk gerbang PT Perkebunan kalibendo, kendaraan dapat diparkir di tempat yang disediakan di depan gedung pertemuan.  Dari sini selanjutnya perjalanan berganti dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak melewati kawasan perkebunan cengkeh dan pohon Bendo.  Kondisi jalan setapak ini msih berupa tanah dengan kontur menurun dan berliku.

Selanjutnya akan tiba di sungai dengan jembatan di atasnya.  Setelah menyeberangi jembatan kayu selebar 1 m di atas sungai tersebut tampak menghampar perbukitan dan tanaman heterogen.  Di pinggir sungai ini banyak ditemui beberapa warung yang menyediakan makanan dan minuman.

Dari sungai ini perjalanan diteruskan (masih melewati jalan setapak) di sepanjang tebing di sisi atas sungai.sejauh  kurang lebih 300 m ke arah barat hingga tiba di sungai lagi.  Dan akhirnya ikuti aliran sungai tersebut dengan menyusurinya hingga tiba di lokasi air terjun beberapa ratus meter lagi.

pantai bandelit

Teluk dengan pantai yang landai sepanjang kurang lebih 3 KM dengan pasir putih dan ombak yang tidak terlalu besar untuk ukuran pantai selatan.membuat olah raga air dilakukan disini mulai kegiatan seperti Body Board, Jetski, Selancar Angin, berenang, Berkano, dan Memancing

bandealit merupakan teluk yang banyak akan ikan sehingga memancing menjadi alternatif terbaik untuk mengisi hari libur anda serta kegiatan bakar ikan ditepi pantai secara bersama-sama(berbeque)dengan menikmati keindahan pantai

Fasilitas
  1. Pondok Wisata
  2. Pondok Kerja
  3. Information Center
  4. shelter, Camping ground
Obyek Wisata di pantai bandealit
  1. Gunung Sodung
    Kegiatan yang bisa dilakukan adalah Turun tebing bagi pecinta alam dengan ketinggiaan 100 Meter dipuncak terdapat menara untuk mengamati olah raga air di laut
  2. Goa Jepang
    terletak di ketinggian 200 Meter dai goa jepang teluk bandealit dapat terlihat secara keseluruhan dan Didepan goa terdapat tumpukan batu yang merupakan benteng perlindungan tentara Jepang bila ada perlawanan dari musuh yang akan berlabuh di pantai Bandealit
  3. Muara timur
    Kegiatan yang bisa dilakukan berkano, berenang, belajar selancar angin, dan belajar berlayar
  4. Memancing ikan dan barbeque di tepi pantai
  5. Melihat Sunset dan pengamatan burung dapat dilakukan disini
  6. Agrowisata ; Di dalam kawasan taman nasional terdapat perkebunan PT. Bandealit yang diantaranya menanam tanaman hortikultura seperti sirsak, durian, jeruk, rambutan. Komoditi ini dapat dijadikan obyek wisata-agro yang sangat menarik.
Agrowisata
terdapat perkebunan PT.Bandealit yang diantaranya menanam tanaman Hortikultura Seperti Sirsat, Durian, Jeruk, Rambutan

Aksesbilitas
Jember(tawang alun) - Mangli- Ambulu - Curah nongko - Bandealit(pintu ke meru betiri bagian barat) jarak tempuh 64 KM dapat ditempuh dalam waktu 2 - 3,5 Jam dengan kendaraan Roda dua dan roda empat(jangan mengunakan kendaraan yang terlampau pendek jarak ke tanah) karena kodisi tanah yang berbatu

Lokasi 
Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember

Jarak 
+ 60 km arah selatan kota Jember


Jalan menuju Ke Pantai bandealit







Goa Jepang










Hewan Liar Bandealit
















wisata watu ulo jember

 watu ulo

Pantai watu ulo merupakan salah satu ikon wisata kabupaten jember yang memiliki daya tarik tersendiri letak lokasi pantai watu ulo sendiri tidak jauh dari kota jember sekitar 25 Km dari Kecamatan Ambulu.Pada saat hari-hari libur biasanya banyak anak-anak muda dan rombongan keluarga yang pergi kesana untuk berlibur menikmati keindahan pantai watu ulo, apalagi saat hari-hari besar dan hari raya. Mereka biasanya pergi ke sana bersama-sama dengan keluarga mereka masing-masing menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi. Pantai Watu Ulo memiliki panorama yang mempesona menghadap lautan Indonesia dengan deretan batu karang menyerupai ular yang mampu menghilangkan kepenatan setelah beraktifitas sehari-hari. keindahan pantai watu ulo merupakan karya alam yang patut untuk di lestarikan sehingga sebagai ikon wisata mampu memberikan kepuasan bagi pengunjungnya. 



Bagi anda yang ingin berlibur di wilayah jember dan sekitarnya, jangan luput untuk mampir ke pantai watu ulo untuk menikmati keindahan panorama pantai watu ulo yang membuat hati menjadi sejuk. sekian informasinya semoga bermanfaat.



air terjun wonorejo

Air Terjun Wonorejo - Banyuwangi





Air Terjun Wonorejo terletak di lereng Gunung Raung dengan pemandangan alam di sekitarnya berupa tanaman kopi dan coklat.  Air terjun ini terdiri dua air terjun yang tingginya sekitar 10 m dan posisinya berdekatan hanya dipisahkan oleh batu besar, oleh penduduk sekitar air terjun ini dinamakan air terjun kembar “Tirto Kemanten” karena ada 2 (dua) aliran air yang sepintas mirip jejeran pengantin lelaki dan perempuan.
Lokasi

Terletak di Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur.

Peta dan Koordinat GPS: 

Aksesbilitas

Berjarak kira-kira 60 km dari Banyuwangi, atau 5 km dari Kalibaru. Akses menuju air terjun ini relatif mudah dengan kondisi jalan beraspal bagus hingga Kalibaru, selanjutnya dari Kalibaru merupakan jalan perkebunan yang lumayan terjal penuh dengan batu prejeng.

Untuk menuju air terjun ini dari stasiun Kalibaru sekitar 20 meter sebelah kiri jalan terdapat sebuah belokan, masuk ke belokan tersebut dan selanjutnya tinggal mengikuti petunjuk menuju lokasi terjun.


Tiket dan Parkir

Biaya Parkir adalah Rp 5000 untuk roda dua dan Rp 7000 untuk roda empat.  Biaya ini sudah termasuk harga tiket masuk.

Fasilitas dan Akomodasi

Para pengunjung bisa menginap di Kalibaru di Margo Utomo Resort/cottage.  bagi para pengunjung yang ingin datang.ke lokasi wisata ini alangkah baiknya membawa minuman dan makanan karena di lokasi ini sangat minim penjual makanan dan minuman.  Hanya ada beberapa kedai kopi dan gorengan namun biasanya mereka hanya buka pada hari libur saja.

Wisata Lain

Pemandian Alam Jatirono terletak di desa Kajarharjo.